Tradisi mudik hampir tidak bisa dipisahkan dari Hari Raya Idul Fitri, namun melonjaknya harga tiket kendaraan umum menjelang Hari Raya, membuat banyak para pemudik yang memilih untuk mengendarai sepeda motor dan menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer demi dapat berjumpa dengan orang-orang yang mereka kasihi. Hal ini dianggap sesuatu yang membahayakan menurut Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Timur menghimbau agar masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor karena memiliki risiko kecelakaan relatif lebih tinggi dari kendaraan lain. "Begitu tingginya minat selama mudik menggunakan sepeda motor. Sehingga 75 persen kecelakaan mulai dari 2010-2011 itu didominasi oleh kendaraan tersebut," kata Timur usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2012 di Lapanagan Monumen Nasional, seperti dikutip dari Metrotvnews.
Timur mengingatkan, sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh, apalagi dengan muatan berlebih. Pula Timur menambahkan, menggunakan motor saat mudik akan membuat pengendara maupun penumpangnya cepat lelah dan memicu kecelakaan. Karenanya, Timur menghimbau masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum.
"Dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) kita kerjasama untuk bagaimana sepeda motor dan pengendaranya bisa dinaikan. Bapak Panglima TNI sudah menyediakan kapal. Kapal yang memang besar. Bisa menampung rekan-rekan kita yang mau mudik. Pelayanan ini bisa dimanfaatkan," kata Timur.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Polri menggelar Operasi Ketupat guna pengamanan Lebaran. Operasi yang berlangsung 11-26 agustus itu melibatkan 88.320 personel gabungan di seluruh Indonesia. Lebih dari 3.000 pos pengamanan didirikan di sepanjang jalur mudik dan titik rawan.
Banyaknya pengeluaran belanja jelang Hari Raya membuat orang cenderung memilih sarana transportasi yang paling ekonomis yaitu dengan mengendarai sepeda motor. Namun jika tidak bijaksana, niat untuk menghemat ini justru akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sumber : metrotvnews/vina cahyonoputri